IHSG Tembus Rekor Baru, Rupiah Stabil di Tengah Optimisme Ekonomi

Share via:

IHSG Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan performa yang solid pada akhir November 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% di level 8.602,13, menembus rekor tertinggi sepanjang masa dan menjadi salah satu capaian bersejarah bagi pasar modal Tanah Air. Kapitalisasi pasar kini mencapai Rp 15.711 triliun, dengan nilai transaksi harian menyentuh Rp 26,65 triliun.

Lonjakan IHSG mencerminkan meningkatnya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik, didorong oleh kenaikan konsumsi masyarakat serta stabilitas kebijakan moneter. Saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII) menjadi pendorong utama pergerakan indeks.

BUMI bahkan mencatat nilai transaksi tertinggi di pasar, yakni Rp 9,38 triliun, dengan kenaikan harga 10,17% ke level Rp 260 per saham.

Sektor Unggulan Pimpin Kenaikan

Dari seluruh sektor, kesehatan dan energi memimpin penguatan dengan masing-masing naik 2,38% dan 2,12%, disusul oleh sektor bahan baku dan teknologi yang turut menguat lebih dari 0,8%.

Salah satu pergerakan mencolok datang dari PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang melonjak 16,08% ke level Rp 2.960, menyumbang lebih dari 3 indeks poin terhadap kenaikan IHSG.

Meski demikian, sektor properti masih berada di zona merah, turun 0,31%, mencerminkan adanya tekanan dari kenaikan biaya konstruksi dan permintaan yang belum sepenuhnya pulih.

Investor Asing Lakukan Aksi Jual

Di tengah euforia kenaikan IHSG, investor asing justru mencatatkan net outflow sebesar Rp 394,9 miliar. Saham perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA) menjadi yang paling banyak dijual asing.

Namun, minat beli asing tetap kuat pada saham BUMI dan Rukun Raharja (RAJA), yang masing-masing mencatat nilai pembelian asing di atas Rp 100 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap sektor energi dan pertambangan tetap tinggi, seiring tren kenaikan harga komoditas global.

Rupiah Stabil di Tengah Dinamika Global

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS relatif stabil di level Rp 16.655 per dolar, setelah sempat menguat tipis di awal perdagangan. Pergerakan terbatas ini dipengaruhi oleh sinyal kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) yang mulai menunjukkan arah dovish menjelang rapat Desember mendatang.

Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin meningkat hingga 85%, memberi ruang bagi aset negara berkembang seperti Indonesia untuk tetap menarik di mata investor global.

Namun, penguatan dolar AS secara teknikal masih menjadi penahan bagi rupiah, membuat mata uang Garuda bergerak dalam kisaran sempit Rp 16.630–Rp 16.680 per dolar.

Obligasi dan Sentimen Pasar Domestik

Dari pasar surat berharga negara, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik tipis menjadi 6,1288%, menandakan sebagian pelaku pasar masih melakukan aksi jual terbatas untuk mengamankan keuntungan.

Meskipun demikian, sentimen positif dari peningkatan konsumsi domestik dan kebijakan insentif liburan yang diumumkan pemerintah mendorong proyeksi optimis terhadap kinerja ekonomi kuartal IV-2025.

Kenaikan IHSG juga mencerminkan kepercayaan investor bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global.

Outlook: Potensi Lanjutan Penguatan IHSG

Analis memperkirakan IHSG masih memiliki ruang penguatan menuju area 8.700–8.750 dalam jangka pendek, terutama jika aliran dana asing kembali masuk setelah keputusan The Fed bulan depan.

Dengan inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang kuat, dan dukungan dari sektor konsumsi, pasar saham Indonesia diperkirakan akan tetap menjadi destinasi investasi menarik menjelang 2026.

Sementara rupiah berpotensi stabil di bawah Rp 16.600 per dolar jika tekanan global mereda dan ekspektasi penurunan suku bunga AS terealisasi.

Kesimpulan

Kenaikan IHSG ke level tertinggi sepanjang masa menjadi bukti nyata ketahanan pasar keuangan Indonesia. Meski investor asing masih berhati-hati, momentum positif di sektor energi, teknologi, dan konsumsi memberikan sinyal kuat bahwa optimisme ekonomi domestik terus meningkat.

Dengan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif, peluang untuk mempertahankan tren penguatan di pasar saham tetap terbuka lebar.Baca analisis ekonomi dan pasar saham terbaru hanya di StartupNews.fyi.

Disclaimer

We strive to uphold the highest ethical standards in all of our reporting and coverage. We StartupNews.fyi want to be transparent with our readers about any potential conflicts of interest that may arise in our work. It’s possible that some of the investors we feature may have connections to other businesses, including competitors or companies we write about. However, we want to assure our readers that this will not have any impact on the integrity or impartiality of our reporting. We are committed to delivering accurate, unbiased news and information to our audience, and we will continue to uphold our ethics and principles in all of our work. Thank you for your trust and support.

Popular

More Like this

IHSG Tembus Rekor Baru, Rupiah Stabil di Tengah Optimisme Ekonomi

IHSG Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan performa yang solid pada akhir November 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% di level 8.602,13, menembus rekor tertinggi sepanjang masa dan menjadi salah satu capaian bersejarah bagi pasar modal Tanah Air. Kapitalisasi pasar kini mencapai Rp 15.711 triliun, dengan nilai transaksi harian menyentuh Rp 26,65 triliun.

Lonjakan IHSG mencerminkan meningkatnya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik, didorong oleh kenaikan konsumsi masyarakat serta stabilitas kebijakan moneter. Saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII) menjadi pendorong utama pergerakan indeks.

BUMI bahkan mencatat nilai transaksi tertinggi di pasar, yakni Rp 9,38 triliun, dengan kenaikan harga 10,17% ke level Rp 260 per saham.

Sektor Unggulan Pimpin Kenaikan

Dari seluruh sektor, kesehatan dan energi memimpin penguatan dengan masing-masing naik 2,38% dan 2,12%, disusul oleh sektor bahan baku dan teknologi yang turut menguat lebih dari 0,8%.

Salah satu pergerakan mencolok datang dari PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang melonjak 16,08% ke level Rp 2.960, menyumbang lebih dari 3 indeks poin terhadap kenaikan IHSG.

Meski demikian, sektor properti masih berada di zona merah, turun 0,31%, mencerminkan adanya tekanan dari kenaikan biaya konstruksi dan permintaan yang belum sepenuhnya pulih.

Investor Asing Lakukan Aksi Jual

Di tengah euforia kenaikan IHSG, investor asing justru mencatatkan net outflow sebesar Rp 394,9 miliar. Saham perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA) menjadi yang paling banyak dijual asing.

Namun, minat beli asing tetap kuat pada saham BUMI dan Rukun Raharja (RAJA), yang masing-masing mencatat nilai pembelian asing di atas Rp 100 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap sektor energi dan pertambangan tetap tinggi, seiring tren kenaikan harga komoditas global.

Rupiah Stabil di Tengah Dinamika Global

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS relatif stabil di level Rp 16.655 per dolar, setelah sempat menguat tipis di awal perdagangan. Pergerakan terbatas ini dipengaruhi oleh sinyal kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) yang mulai menunjukkan arah dovish menjelang rapat Desember mendatang.

Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin meningkat hingga 85%, memberi ruang bagi aset negara berkembang seperti Indonesia untuk tetap menarik di mata investor global.

Namun, penguatan dolar AS secara teknikal masih menjadi penahan bagi rupiah, membuat mata uang Garuda bergerak dalam kisaran sempit Rp 16.630–Rp 16.680 per dolar.

Obligasi dan Sentimen Pasar Domestik

Dari pasar surat berharga negara, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik tipis menjadi 6,1288%, menandakan sebagian pelaku pasar masih melakukan aksi jual terbatas untuk mengamankan keuntungan.

Meskipun demikian, sentimen positif dari peningkatan konsumsi domestik dan kebijakan insentif liburan yang diumumkan pemerintah mendorong proyeksi optimis terhadap kinerja ekonomi kuartal IV-2025.

Kenaikan IHSG juga mencerminkan kepercayaan investor bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global.

Outlook: Potensi Lanjutan Penguatan IHSG

Analis memperkirakan IHSG masih memiliki ruang penguatan menuju area 8.700–8.750 dalam jangka pendek, terutama jika aliran dana asing kembali masuk setelah keputusan The Fed bulan depan.

Dengan inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang kuat, dan dukungan dari sektor konsumsi, pasar saham Indonesia diperkirakan akan tetap menjadi destinasi investasi menarik menjelang 2026.

Sementara rupiah berpotensi stabil di bawah Rp 16.600 per dolar jika tekanan global mereda dan ekspektasi penurunan suku bunga AS terealisasi.

Kesimpulan

Kenaikan IHSG ke level tertinggi sepanjang masa menjadi bukti nyata ketahanan pasar keuangan Indonesia. Meski investor asing masih berhati-hati, momentum positif di sektor energi, teknologi, dan konsumsi memberikan sinyal kuat bahwa optimisme ekonomi domestik terus meningkat.

Dengan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif, peluang untuk mempertahankan tren penguatan di pasar saham tetap terbuka lebar.Baca analisis ekonomi dan pasar saham terbaru hanya di StartupNews.fyi.

Disclaimer

We strive to uphold the highest ethical standards in all of our reporting and coverage. We StartupNews.fyi want to be transparent with our readers about any potential conflicts of interest that may arise in our work. It’s possible that some of the investors we feature may have connections to other businesses, including competitors or companies we write about. However, we want to assure our readers that this will not have any impact on the integrity or impartiality of our reporting. We are committed to delivering accurate, unbiased news and information to our audience, and we will continue to uphold our ethics and principles in all of our work. Thank you for your trust and support.

Website Upgradation is going on for any glitch kindly connect at office@startupnews.fyi

More like this

tvOS 26.2 now available for Apple TV 4K, here’s...

Apple’s latest lineup of software updates has arrived,...

Today’s NYT Strands Hints, Answer and Help for Dec....

Looking for the most recent Strands answer? Click here for...

iOS 26.2 is here with another Liquid Glass tweak,...

Apple has released iOS 26.2, bringing a number of...

Popular